Kelola Limbah Secara Tepat Wujudkan Sustainable Farming
Sustainable farming atau pertanian yang berkelanjutan, salah satunya adalah dengan pengelolaan limbah pertanian secara tepat. Hal ini yang dilakukan oleh IP2TP Ungaran dengan melibatkan para siswa/mahasiswa magang berasal dari Fakultas Biologi Undip dan SMKN 6 Temanggung. Kegiatan yang dilakukan adalah pembuatan pupuk dari kohe (kotoran hewan).
Kotoran atau sisa metabolisme dari ternak seperti ayam memang seringkali meresahkan karena dapat menimbulkan bibit penyakit dan bau yang tidak sedap. Menjadi permasalahan jika peternakan ayam terletak didekat pemukiman warga atau lingkungan kerja. Maka adalah penting memanfaatkan bahan sumber pupuk yang melimpah berupa kotoran ayam, jerami sisa pengeraman dan cangkang telur limbah penetasan UPBS Ayam KUB.
Cangkang telur tersusun atas CaCO3 (98,34%); MgCO3 (0,84%) dan Ca3 (PO4) 2 0,75%, namun CaCO3 tidak bisa langsung diserap oleh tanaman, Oleh karena itu CaCO3 perlu diurai menjadi unsur hara sederhana, yaitu unsur (Ca)/kalsium yang bisa langsung diserap oleh tanaman melalui proses pemecahan dan atau proses fermentasi Kalsium (Ca) pada tanaman berperan untuk merangsang pembentukan bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji. Sedangkan kotoran ayam yang mengandung kandungan Nitrogen yang tinggi Kalium dan Fosfor. Nitrogen yang tinggi dan unsur hara yang seimbang menjadikan kompos kotoran ayam merupakan jenis pupuk kandang yang baik digunakan. Namun nilai kandungan Nitrogen yang tinggi dalam kotoran ayam berbahaya bagi tanaman jika tidak diolah atau dikomposkan dengan benar, kotoran ayam bisa membakar, bahkan membunuh tanaman.
Pengomposan kotoran ayam adalah salah satu metode untuk melunakkan senyawa senyawa pada kotoran ayam agar kotoran cocok untuk di aplikasikan.
Pembuatan pupuk kohe cara dan bahannya sederhana yaitu dengan mencampur kotoran ayam, sisa-sisa jerami dari pengeraman dan cangkang telur limbah penetasan dengan kapur dolomit, bakteri pengurai (em4) dan Trichoderma, sp. Sebagai agen pengendali hayati (APH) di lahan pertanian terutama sebagai biocontrol penyakit penting tular tanah dan tular udara.
Pengelolaan limbah tepat, lingkungan sehat!
(DH)