Dampingi Kunker Komisi IV DPR RI, Kementan Upayakan Solusi Permasalahan Susu
Boyolali - Beberapa waktu lalu di Tugu Susu Tumpah, Boyolali, peternak sapi perah dan pengepul susu Boyolali, Jateng, menggelar aksi mandi susu dan membuang susu hasil produksinya yang tak terserap industri. Aksi tersebut mendapat respon Komisi IV DPR RI dan meminta Kementerian Pertanian untuk segera turut menangani. Menanggapi permintaan tersebut, Kementan bergegas menyusun rancangan Peraturan Presiden (Perpres). Intinya adalah untuk melindungi peternak kecil, menjamin keberlanjutan industri susu nasional dan mendorong investasi, serta mempercepat pertumbuhan populasi sapi perah dalam negeri.
Tidak hanya itu, Komisi IV DPR RI turun ke lapangan dengan melakukan Kunjungan Kerja Spesifik. Peninjauan dilakukan di KUD Mojosongo, Boyolali (21/11/2024). Komisi yang membidangi pertanian ini, didampingi satker lingkup Kementan, antara lain Dirjen Tanaman Pangan, BPSIP Jawa Tengah, BPTUHPT Baturaden, dan Polbangtan Yoma. Hadir pula, Perwakilan Badan Karantina Indonesia, stakeholder di Jawa Tengah, Pemkab Boyolali dan tentunya peternak sapi perah Boyolali.
Dalam forum itu, Ketua Asosiasi Peternak Sapi Perah, Agus Warsito menyebut permasalahan susu sebenarnya adalah dinamika masalah dari tahun ke tahun. Sejak peningkatan impor susu, pemilik Industri Pengolahan Susu (IPS) lebih memilih mengambil susu impor sehingga merugikan peternak dalam negeri. Sementara itu, Dirjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Yudi Sastro telah mencatat semua masukan dan usulan dari peternak dan pengepul susu yang hadir dalam pertemuan. “Kami saat ini sedang merancang Perpres terkait dengan persusuan. Dan insyaallah ini bergulir, secepatnya proses kita rampungkan. Kemarin pak Menteri sudah menyampaikan, IPS wajib untuk menyerap produksi susu peternak lokal” lanjutnya.
Diharapkan kunker kali ini menjadi momentum penting untuk memperkuat koordinasi lintas sektor demi keberlanjutan peternakan sapi perah Indonesia.