Jaga Lingkungan dengan Bahan Organik
Saat ini sebagian besar petani mengandalkan pestisida kimia dalam mengendalikan hama penyakit. Sebenarnya dalam jangka Panjang, pestisida kimia/anorganik bisa berdampak pada terjadinya ledakan hama penyakit. Maka jalan keluarnya adalah dengan menggunakan pestisida yang lebih aman, atau organik. Penggunaan pestisida organik ini menjadi salah satu alternatif solusi dalam pengendalian OPT secara ramah lingkungan.
BSIP Jawa Tengah terlibat kuat dalam memberikan pengetahuan dan peningkatan kapasitas bagi para petani. Hal ini tercermin dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan percontohan usahatani padi. Selama 3 hari berturut-turut (29-31/05/24) dilaksanakan pertemuan tematik tentang "pembuatan metabolit sekunder (MS) / pestisida organik" di tiga desa (Bojongsari, Kalibuntu dan Kedungneng) dengan peserta masing-masing desa adalah 20-25 petani.
Para petani mempraktikkan sendiri cara membuat pestisida organik untuk kemudian diaplikasikan pada lahan. Metabolit sekunder (MS) berupa bakteri antagonis dapat dibuat dengan media yang terbuat dari keong mas dengan biang berasal dari akar putri malu atau PGPR. Sedangkan MS jamur antagonis menggunakan media air cucian beras dan air kelapa (4:1) serta gula pasir. Biang jamur antagonis dapat menggunakan tricoderma untuk pengendalian jamur dan biang Beauveria Bassiana untuk pengendalian hama. Bahan-bahan ini sangat mudah didapat, sehingga dapat menekan biaya produksi pengendalian OPT.